PINGSAN DAN KEJANG DALAM OLAHRAGA
1. PINGSAN
Pingsan atau sinkop adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Gejala pertama yang dirasakan oleh seseorang sebelum pingsan adalah rasa pusing, berkurangnya penglihatan, tinitus, dan rasa panas. Selanjutnya, penglihatan orang tersebut akan menjadi gelap dan ia akan jatuh atau terkulai. Jika orang tersebut tidak dapat berganti posisi menjadi hampir horizontal, ia dapat mati karena efek trauma suspensi.
maka harus diketahui beberapa bentuk pingsan yang berbahaya, seperti:
1. Pingsan yang terjadi saat berolahraga
2. Pingsan yang dihubungkan dengan rasa deg-degan (palpitasi) atau denyut jantung yang tidak beraturan
3. Pingsan pada seseorang dengan riwayat pingsan berulang atau kematian mendadak pada keluarganya;
4. Pingsan yang didahului dengan nyeri dada, dan sesak nafas ;Pingsan yang didahului dengan gejala nyeri kepala hebat, pandangan menjadi dua atau double, gangguan koordinasi tubuh, dan gangguan berbicara.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami pingsan, yaitu jarang berolahraga, kegemukan atau obesitas, merokok, minum alkohol berlebihan, dan penggunaan obat-obatan secara sembarang.
2. Kejang
Konvulsi (bahasa Inggris: convulsion) atau lebih umum dikenal dengan kejang adalah suatu kondisi medis saat otot tubuh mengalami fluktuasi kontraksi dan peregangan dengan sangat cepat sehingga menyebabkan gerakan yang tidak terkendali
1. Klasifikasi: Kejang secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan etiologinya yakni Kejang Primer/idiopatik merupakan kejang yang terjadi tanpa ada sebab yang jelas ataupun penyakit yang mendasarinya. Kejang Sekunder/simptomatis merupakan kejang yang timbul sebagai suatu gejala dari penyakit yang diderita oleh pasien tersebut.
Sebagian penderita kejang kadang-kadang juga mengalami sensasi aura, yaitu indikasi peringatan sebelum terjadi kejang. Tanda-tanda ini dapat berupa kejanggalan yang dirasakan pada tubuh, mencium aroma tertentu, atau mengecap rasa tertentu.
Pada lain sisi, terdapat sebagian penderita yang hanya mengalami tangan gemetar dan tanpa kehilangan kesadaran. Bahkan terkadang ada yang kehilangan kesadaran dan terlihat seperti bengong untuk sesaat, tapi tanpa mengalami gemetaran. Itulah kenapa kondisi kejang-kejang kadang sulit terdeteksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar