Kamis, 24 Mei 2018

JENIS -JENIS CEDERA SEDANG

 JENIS -JENIS CEDERA SEDANG


1. Sprain

    Sprain merupakan trauma yang terjadi pada sendi, yang menyebabkan sendi menjadi nyeri dan bengkak. Lokasi yang sering terjadi cedera ini adalah daerah lengan , lutut, pergelangan tangan. Sprain ligamen colateral medial ialah cedera pada ligamen yang disebabkan oleh karena kaki bagian bawah yang terlalu dipaksa untuk bergerak menyamping ( cedera valgus ).
    Menurut pendapat para ahli seperti Menurut Sadoso (1995: 11-14) “sprain adalah cedera pada ligamentum, cedera ini yang paling sering terjadi pada berbagai cabang olahraga.” Giam & Teh (1993: 92) berpendapat bahwa sprain adalah cedera pada sendi, dengan terjadinya robekan pada ligamentum, hal ini terjadi karena stress berlebihan yang mendadak atau penggunaan berlebihan yang berulang-ulang dari sendi.
    
 Cedera Sprain dapat di bagi 3 tingkatan yaitu ;

     a.  Sprain tingkat 1 : Ialah robekan dari beberapa ligament tetapi tidak menghilangkan dan menurunkan fungsi sendi tersebut.
Pasien bisa merawat sendiri selama proses rehabilitasi, atau setelah mendapatkan diagnosa dari dokter. Masa penyembuhan antara 2-6 minggu. Terjadi rasa sakit, pembengkakan kecil, sedikit perdarahan tetapi tidak terjadi leksitas abnormal.

    b. Sprain tingkat 2 : Adalah terjadi kerusakan ligamen yang cukup lebih besar tetapi tidak sampai terjadi putus total. Terjadi rupture pada ligament sehingga menimbulkan penurunan fungsi sendi. Untuk pemulihannya dengan bantuan fisioterapi waktu penyembuhan 2-6 mingguRasa sakit/nyeri,bengkak terjadi perdarahan yang lebih banyak.

    c. Sprain tingkat 3 : Adalah terjadi rupture komplit dari ligament sehingga terjadi pemisahan komplit ligament dari tulang. Untuk bisa pulih kembali diperlukan tindakan dan fisioterapi dan rata-rata memakan waktu 8-10 minggu. pada tingkatan ini ligamen pada lutut mengalami putus secara total dan lutut tidak dapat digerakkan.


Contoh gambar cedera sprain tingkat 2


2. Strain

      Strain merupakan cedera kerobekan pada struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon). Jenis cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap.Strains sering terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha), hamstrings (otot paha bagian bawah), dan otot quadriceps. Cedera tertarik otot betis juga kerap terjadi pada para pemain bola. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan diri dari cedera macam ini. Kuncinya dalah selalu melakukan stretching setelah melakukan pemanasan, terutama pada bagian otot-otot yang rentan tersebut.

      Menurut Giam & Teh (1992: 93) “strain adalah kerusakan pada suatu bagian otot atau tendo karena penggunaan yang berlebihan ataupun stress yang berlebihan.” Berdasarkan berat ringannya cedera (Sadoso, 1995: 15), strain dibedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu:

     a. Tingkat I : regangan serabut tendon dan otot, dengan minimal. Strain pada tingkat ini tidak ada robekan dan bersifat ringan. Misalnya strain pada otot hamstring yang mengganggu atlit sprint.  
   b. Tingkat II : regangan serabut tendon, dengan robekan sebagian, bersamaan dengan nyeri danbengkak sehingga mempengaruhi kekuatannya   
  c. Tingkat III : robekan serabut otot yang luas dengan nyeri, bengkak dan kemungkinan ada yang putus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar