Kamis, 24 Mei 2018

Tindakan Pertama Dengan Sistem RICE

Tindakan Pertama Dengan Sistem RICE


Untuk memperoleh prestasi olahraga diperlukan bibit olahragawan yang didapat melalui pembinaan dan seleksi secara berlanjut melalui pendekatan ilmiah. Keunikan atlet akan semakin menjadi bilamana mereka berkecimpung dalam olahraga prestasi. Aktivitas fisik tidak lepas dari cedera baik cedera ringan maupun berat.
Keunikan dari setiap cabang olahraga, menjadi ciri pula dari cedera yang terjadi. Beberapa macam cedera olahraga yang sering terjadi antara lain cedera tendon, cederae patah tulang, cedera pada jaringan lunak, cerai sendi/dislokasi, dan kejang otot. Agar terhnindar dari cedera,atlet dan pelatih berusaha dengan cara :
1.      Latihan kondisi : persiapan latihan fisik sebelum masa kompetisi yang dirancang leh dokter dan pelatih dalam penyusunan program latihan
2.      Pemanasan : mempersiapkan tubuh secara fisik dan psikologis
3.      Peregangan : mengurangi cedera dengan meluaskan dimensi gerak
4.      Ketidak seimbangan otot : ketidak seimbangan antara kekuatann otot dengan kelompok otot lainnya yang berguna untuk melakukan gerak lainnya
5.      Pertolongan pertama saat dilapangan jika cedera menggunakan prinsip RICE
6.      Tes kestabilan pergelangan kaki
7.      Latihan harus diatas training zone
8.      Kerjasama dokter dan pelatih
Selama ini, terkadang banyak dari kita yang salah atau bisa dibilang keliru dalam penanganan awal cedera. Karena tak jarang, dari hasil assessment atau pemerksaan beberapa atlet, terdapat beberapa kekeliruan yang dilakukan dalam penanganan cedera ini. Cedera menimbulkan rasa sakit, nyeri tekan, pembengkakan, efusi(Cairan yang keluar) dan biasanya tidak dapat menggerakan persendian tersebut. Atau dengan kata lain cedera ini seluruh ligamentum putus, sehingga kedua ujungnya terpisah.
Persendian yang bersangkutan merasa sangat sakit, terdapat darah dalam persendian, pembengkakan, tidak dapat bergerak seperti biasa, dan terdapat gerakan gerakan yang abnormal. Penanganan pada cedera tendo dan ligamentuim dengan diistirahatkan dan diberi pertolongan metode RICE.
 Pengertian Metode RICE
RICE merupakan kepanjangan dari:
·         Rest(istirahat),
·         ice(es),
·         compression (kompresi), dan
·         elevation(elevasi).
Komponen RICE mempunyai peranan masing masing karena mempunyai fungsi tertentu sehingga saling melengkapi untuk penanganan cedera. Penanganan cedera pada masa dini sangat signifikan fungsinnya sebagai factor penentu lamanya proses kesembuhan penderita cedera. Apabila ada tindakan pertama yang salah dalam penanganan cedera, hal itu akan berefek pada lama dan proses penyembuhan cedera tersebut. Untuk itu prinsip RICE ini sangan berperan dalam segala macam penanganan cedera. Apakah itu cedera olahraga, cedera pekerjaan ataupun cedera aktifitas keseharian. Penatalaksanaan RICE sebagai berikut :
1.      RICE pertama adalah Rest (istirahat) yang berarti mengistirahatkanfungsi bagian extremitas yang cedera untuk mmeminimalkan cedera ataupun penambahan cedera. Agar penderita cedera tidak bertambah keluhannya. Anjuran yang disarankan adalah istirahat.
2.   RICE yang kedua adalah Ice(es). Pemakaian medium es sebagail salah satu penanganan dari prinsip RICE adalah sangat mutlak peranannya. Penggunaan es sangat diperlukan saat cedera terjadi. Karena saat cedera pasti terjadi pembengkakan atau rusaknya pembuluh darah. Dan penanganan yang tepat adalah dengan es.
3.  RICE ketiga adalah compression/kompresi. Kompresi merupakan tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban atau bandage untuk menghindari penumpukan cairan yang disebabkan oleh pembengkakan. Selain untuk menghindari pembengkakan, metode kompresi dapat juga sebagai penyangga atau peng-fiksasi gerakan extremitas yang cedera.
4.     RICE yang terakhir adalh elevation/elevasi. Elevasi merupakan komponen terakhir yang berfungsi atau bertujuan sebagai fasilitator suplai darah melalui pembuluh darah melalui pembuluh darah balik (vena) dari extremitas (lengan atau tungkai) kearah jantung. Pembengkakan di extremitas biasanya terjadii karena tidak lancarnya pembuluh darah balik tersebut (Ismun Dwi Karyatiningsih).

Cairan, Elektrolit dan Stress Karena Panas

Cairan,Elektrolit dan Stress Karena Panas

Kebutuhan Air dan Elektrolit Pada Olahraga

Hampir semua reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh tergantung dari keseimbangan air dan elektrolit. Konsentrasi cairan di dalam sel (cairan intra sel) dan di luar sel (cairtan ekstra sel) harus dipertahankan tetap seimbang. Keseimbangan  cairan intra sel dan cairan ekstra sel tujuannya untuk transmisi impuls saraf dan kontraksi otot yang penting saat melakukan olahraga.

Hal lain yang sangat penting selama melakukan olahraga adalah mempertahankan atau memelihara suhu tubuh. Oleh karena, kontraksi otot menghasilkan energi. Energi yang terbentuk dari kontraksi otot sebagian besar berupa energi panas yaitu sebanyak 75% dan
Sisanya 25% berupa energi gerak.

Kontraksi otot selama berolahraga menghasilkan peningkatan produksi energi panas. Panas yang terbentuk dialirkan secara cepat dari otot melalui darah ke permukaan tubuh. Panas tubuh kemudian dibebaskan ke atmosfer lewat keringat yang keluar dari tubuh.

Panas tubuh yang terjadi pada saat berolahraga akan sangat berbahaya apabila tidak ada upaya proses pendinginan tubuh. Banyak usaha tubuh untuk melakukan proses pendinginan
tubuh, salah satunya adalah berkeringat.

KebutuhanAir
Air tidak mengandung energi, tetapi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan tubuh manusia akan air dalam sehari sesuai dengan banyaknya air yang keluar atau yang hilang dari tubuhPada keadaan normal dan ideal yaitu diet rendah cairan, aktifitas fisik minimal serta tidak ada keringat yang keluar, orang dewasa membutuhkan air sebanyak 1500–2000 ml sehari. Sumber air untuk kebutuhan tubuh biasanya didapat dari hasil oksidasizat gizi, makanan, minuman dan baverage. Saat berolahraga kebutuhan air tentu akan lebih banyak dibanding dalam keadaan istirahat. Oleh karena saat berolahraga suhu tubuh meningkat dan tubuh menjadi panas. Tubuh yang panas berusaha untuk menjadi dingin
dengan cara berkeringat.

Banyaknya keringat yang keluar tergantung dari ukuran tubuh, jenis olahraga, intensitas olahraga, lamanya olahraga, cuaca dan kelembaban lingkungan, serta jenis pakaian atlet. Keringat yang keluar  saat olahraga sebagian besar terdiri atas air, namun keringat juga mengandung elektrolit. Perubahan status cairan tubuh saat berolahraga disebabkan oleh peningkatan produksi keringat dan asupan cairan ke dalam tubuh yang sedikit. Defisit air sebanyak 1% dari berat badan yang keluar dalam bentuk keringat saat berolahraga terbukti mengurangi toleransi tubuh terhadap olahraga. Sedangkan, defisit air 3% sampai dengan 10% dari berat badan selama mengikuti olahraga menyebabkan penurunan prestasi olahraga, meningkatkan risiko cedera, serta berbahaya untuk atlet. Pemberian cairan pada atlet bertujuan untuk mencegah dehidrasi dan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh. Selain itu, pemberian cairan yang adekwat ditujukan untuk mencegah cedera akibat panas tubuh yang berlebihan, misalnya heat exhaustion, heat stroke. Nasihat yang paling baik saat berolahraga untuk mencegah kekurangan cairan adalah minum air sebelum, selama dan setelah berolahraga. Minum air jangan menunggu sampai rasa haus timbul.


Oleh karena, rasa haus tidak cukup baik sebagai indikator keinginan  untuk minum. Keinginan minum air lebih banyak dan lebih sering karena kebiasaan, bukan karena adaptasi fisiologis. Rasa haus baru timbul apabila tubuh telah mengalami kekurangan air (dehidrasi).

Penggantian air yang adekwat selama berolahraga sangat penting untuk memelihara penampilan yang optimal dan memelihara kesehatan. Minumlah air 30 – 60 menit sebelum bertanding sebanyak 150 –250 ml. Air dingin kira-kira 10 o C lebih baik dari pada air hangat. Oleh karena air dingin lebih cepat diserap oleh usus, sehingga waktu pengosongan lambung lebih cepat. Pemberian air dalam jumlah yang sama dianjurkan pada atlet saat beristirahat diantara pertandingan. Selama bertanding, atlet dianjurkan minum secara teratur setiap 10 -15 menit sebanyak 150 – 250 ml air dingin.

Segera setelah bertanding, pemberian minuman ditujukan untuk mengganti cairan yang hilang dan mendinginkan tubuh. Atlet setelah pertandingan harus segera minum air dingin sebanyak 150 – 250 ml. Selanjutnya atlet dapat minum air yang mengandung karbohidrat, elektrolit dan mineral serta vitamin. 

Penelitian menunjukkan bahwa penggantian air akibat keringat yang keluar lebih penting daripada penggantian elektrolit. Kasus kehilangan elektrolit yang serius atau ketidak seimbangan elektrolit pada atlet jarang terjadi dibanding dehidrasi akibat defisit air. Kekecualian misalnya terjadi pada atlet yang melakukan olahraga sangat berat di bawah cuaca panas dan kelembaban tinggi. Keringat yang keluar jumlahnya sangat banyak, selain
air juga mengandung elektrolit. 


Kebutuhan Elektrolit


Cairan tubuh selain mengandung aiar juga mengandung bahan lain yang diperlukan oleh tubuh seperti elektrolit. Elektrolit dalam cairan tubuh terdiri dari kation dan anion. Katiaon utama dalam cairan tubuh adalah sodium (Na+) dan potasium (K+), sedangkan anion utama adalah klorida (Cl-).


Sodium merupakan kation yang terbanyak di dalam cairan ekstra sel dan bertanggung jawab untuk mempertahankan osmolalitas cairan ekstra sel. Asupan sodium berkisar antara 3 – 8 gram (130-250 meq) per hari. Makanan sumber utama sodium adalah garam dapur. Selain itu sodium banyak didapat pada keju dan makanan olahan lainnya.


Potasium merupakan kation terpenting di dalam cairan intra sel. Asupan potasium berkisar antara 2 – 6 gram (50-150 meq) per hari. Makanan sumber utama potasium adalah daging, buah-buahan. Secara umum potasium banyak terdapat pada pisang, orange juice. Keringat merupakan cairan hipotonik dibanding dengan plasma. Konsentrasi elektrolit dalam keringat juga lebih rendah dibandiong dengan cairan tubuh lainnya. Sodium dan klorida merupakan elektrolit yang paling banyak ditemukan dalam keringat, namun jumlahnya hanya sepertiga dari yang ditemukan di plasma. Sedangkan potasium dan magnesium dalam keringat jumlahnya sangat kecil.


Sodium hilang terutama melalui keringat yang berlebihan. Oleh karena itu atlet yang mengalami pengeluaran keringat yang sangat banyak harus diperhatikan penggantian sodium. Hiponatremi yang terjadi pada atlet dapat mengakibatkan penurunan efisiensi kerja otot sehingga berpengaruh terhadap prestasi olahraga. Potasium yang hilang melalui keringat jumlahnya sangat sedikit. Potasium yang disimpan di dalam sel tubuh jumlahnya sangat banyak dan tidak terpangaruh oleh hilangnya potasium melalui keringat. Beberapa ahli percaya bahwa kehilangan potasium dalam keringat akan mempengaruhi prestasi olahraga.

Konsentrasi sodium dan potasium pada keringat dipengaruhi oleh jumlah keringat yang keluar. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, jumlah keringat sebanyak 200 ml per jam menyebabkan kehilangan cairan yang mengandung 12 mmol sodium dan 4 sampai dengan 5 mmol potasium. Sedangkan keringat sebanyak 1000 ml per jam mengakibatkan kehilangan cairan yang mengandung 40 mmol sodium dan 4 sampai dengan 5 mmol potasium.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen sodium dan potasium tidak diperlukan selama olahraga yang berlangsung simgkat (1 jam atau kurang). Garam yang tersedia pada makanan sehari-hari sudah cukup mempertahankan keseim-bangan sodium dan potasium selama bertanding pada olahraga tingkat sedang.


Cairan dan Elektrolit pada Olahraga Endurance


Olahraga endurance yang berlangsung lama di tempat yang panas dapat menyebabkan gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Keseimbangan air dan elektrolit sangat penting pada atlet cabang olahraga endurance. Oleh karena akan mengganggu produksi energi dan pengaturan suhu tubuh. Cairan sangat penting untuk mengalirkan zat gizi dan oksigen ke dalam otot skelet untuk tujuan berkontraksi. 


Hasil penelitian menunjukkan, lari marathon mengeluarkan keringat sebanyak 1 liter per jam. Sedangkan lari marathon dalam cuaca panas dan kelembaban tinggi dapat kehilangan keringat sebanyak 2,8 liter per jam. Pelari  ultramaraton sejauh 50 mil yang ditempuh selama lebih dari 8 jam, selain kehilangan air yang banyak juga kehilangan elektrolit. 


Penggantian cairan pada atlet endurance apabila hanya minum air tawar dapat menyebabkan hiponatremi. Oleh karena dalam tubuh jumlah air dan sodium tidak seimbang. Untuk itu, pemberian cairan harus mengandung karbohidrat dan elektrolit. Hal ini dimaksudkan selain untuk mencegah terjadinya hiponatremi, juga untuk mencegah hipoglikemik.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa cairan yang mengandung karbohidrat 5-10% tidak mengganggu atlet. Sedangkan pemberian karbohidrat melebihi 10 % dapat menimbulkan peningkatan gula darah yang akan merangsang produksi hormon insulin. Peningkatan hormon insulin dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia.


Sedangkan minuman atlet (sports drinks) yang mengandung suplemen sodium dan potasium yang berlebihan akan mengganggu kontraksi otot yaitu akan terjadi “cramp” otot. Selain itu intake sodium yang berlebihan mempunyai risiko tinggi terjadinya hipertensi pada atlet.

Spors drinks umumnya mengandung karbohidrat 5-7%. Konsentrasi karbohidrat dalam cairan ini secara ilmiah tidak mengganggu proses pengosongan lambung. Sedangkan, sodium biasanya 10-20 mmol/L dan dapat  membantu keseimbangan elektrolit dalam tubuh. 

CEDERA BERAT DAN CEDERA LAINYA

  CEDERA BERAT DAN CEDERA LAINYA

1. Cedera Berat

a)     Cedera dislokasi









          Dislokasi bergesernya sendi pada daerah pergelangan tangan,pergelangan kaki,bahu,dan daerah sendi lainya.dislokasi terjadi disebabkan jatuh dari ketinggian yang menyebabkan sendi bergeser dan seorang atlet lompat jauh jika salah mendarat atau tidak tepat jatuh pada tumpuan yang benar maka menyebabkan bergesernya sendi tulang.
Dislokasi adalah terlepasnya sebuah sendi dari tempatnya yang seharusnya. Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi di bahu, sendi panggul (paha), karena terpeleset dari tempatnya maka sendi itupun menjadi macet dan juga terasa nyeri (Kartono Mohammad, 2001: 31). Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibanya, sendi itu akan mudah mengalami dislokasi kembali.

b)    Cedera Fraktur

Cedera Fraktur merupakan pecah atau patahnya bagian tulang yang sering terjadi dibagian tulang tibia ,tulang panggul,tulang pergelangan tangan dan bagian-bagian lainnya.fraktur terjadi karena benturan yang sangat keras yang mengakibatkan patah atau pecahnya tulang.
Fraktur  adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Bronner and Suddar th, 2001. Fraktur adalah putusnya kontinuitas sebuah tulang yang ditandai oleh rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan dan krepitasi (Christine Hichliff, 1999).

2. Cedera Lainya

1.   cedera Kejang 









            kejang meruPakan gangguan sepintas fungsi otak,kehilangan kesadaran yang berhubungan dengan kegiatan motorik.kejang terjadi karaena rendahnya akdar gula,infeksi cedera kepala, tumaor,dan kurangnya suplai oksigen keotak.kejang bisa terjadi pada saat suhu tubuh meningkat yang sering disebut dengan kejang demam.
         Menurut Iskandar Junaidi (2011: 127) kejang otot dapat terjadi karena keletihan, dapat pula karena dingin atau karena panas
Kejang merupakan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan perlepasan listrik serebral yang berlebihan ( betz & sawden,2002.)

2.     Cedera str0ke











     Stroke merupakan suatau kejadian ruskanya sebagian dari otak . Terjadi jika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat atau jika robek atau bocor.stroke pada meningkat karena merokok,penyakit diabetes,tingginya kolesterol,setres dan usia tua.

    Menurut Price & Wilson (2006) pengertian dari stroke adalah setiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak.Stroke  atau cedera cerebrovaskular (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smeltzer & Bare, 2002). Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progesi cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/ atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata–mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (Mansjoer, 2000).

3.  Shock


Shock merupakan  kondisi hilangnya volume darah sirkulasi efektif.akibat dari ifeksi berat yang dialami seseorang ketika ia mengingat kejadian buruk yang menimpa seorang yang ia sayangi hilang.
(Bruner & Suddarth,2002).Shock adalah suatu sindrom klinis akibat kegagalan akut fungsi sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme homeostasis.
Shock adalah sutu sindrom klinis kegagalan akut fungsi sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme homeostasis (Toni Ashadi, 2006). Shock dapat didefinisikan sebagai gangguan system sirkulasi yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi  dan oksigenasi jaringan. Jaringan akan kehilangan oksigen dan bisa cedera. (Az Rifki, 2006)

4.  Pingsan










Pingsan merupakan keadaan tidak sadarkan diri yang disebabkan karena berkurangnya suplai darah ke otak.. Sebelum pingsan, umumnya korban mengalami gejala kulit pucat, dingin dan berkeringat, mata berkunang-kunang serta pusing.
Menurut Giam & Teh (1992: 242) pingsan adalah keadaan kehilangan kesadaran yang bersifat sementara dan singkat, di sebabkan oleh berkurangnya aliran darah, oksigen, dan glukosa. Hal merupakan akibat dari (1) Aktivitas fisik yang berat sehingga mennyebabkan deposit oksigen sementara. (2) Pengaliran darah atau tekanan darah yang menurun karena pendarahan hebat. (3) Karena jatuh dan benturan.

5.  Cedera koma









Cedera koma merupakan situasi darurat medis ketika penderitanya mengalami keadaan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu. Ketidaksadaran ini disebabkan oleh menurunnya aktivitas di dalam otak.seorang yang koma tidak menyadari apa yang ada disekelilingnya,tidak dapat mendengar suara,tidak ada respon rasa sakit.

Menurut Brunner dan Sudart (2001) ketidak sadaran adalah kondisi dimana fungsi serebral terdepresi, direntang dari stupor sampai koma. Pada stupor, pasien menunjukkan gejala mengabaikan stimulasi sesuatu yang tidak mengenakkan, seperti cubitan atau tepukan tangan yang keras, dan dapat menarik atau membuat kerutan wajah atau bunyi yang tidak dapat dimengerti.
Menurut Aru W. Sudoyo, dkk ( 2007), koma adalah keadaan penurunan kesadaran dan respons dalam bentuk yang berat, kondisinya seperti tidur yang dalam di mana pasien tidak dapat bangun dari tidurnya

6.  Dihidrasi

       






         Dehidrasi adalah suatu keadaan di mana tubuh kehilangan banyak cairan dalam jumlah yang besar atau banyak. Selama beraktivitas fisik, seperti bekerja berat atau berolahraga, tubuh akan berkeringat. Jika aktivitas fisik ini berlangsung lama, tubuh akan mengalami dehidrasi karena keringat akan terus keluar untuk menurunkan suhu tubuh yang panas akibat beraktivitas.Semakin tubuh kekurangan cairan, organ tubuh dan sistem saraf semakin tidak bisa bekerja maksimal.
Dehidrasi adalah kehilangan cairan dan elektolit karena kehilangan air/output lebih banyak dari pada asupan/input (Anik maryunani, 2010). Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Dehidrasi, yang berarti kekurangan cairan tubuh yang berfungsi membantu kerja organ tubuh. (Arief, 2008).

7.   Hipotermia











Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Di luar suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh kita.

JENIS -JENIS CEDERA SEDANG

 JENIS -JENIS CEDERA SEDANG


1. Sprain

    Sprain merupakan trauma yang terjadi pada sendi, yang menyebabkan sendi menjadi nyeri dan bengkak. Lokasi yang sering terjadi cedera ini adalah daerah lengan , lutut, pergelangan tangan. Sprain ligamen colateral medial ialah cedera pada ligamen yang disebabkan oleh karena kaki bagian bawah yang terlalu dipaksa untuk bergerak menyamping ( cedera valgus ).
    Menurut pendapat para ahli seperti Menurut Sadoso (1995: 11-14) “sprain adalah cedera pada ligamentum, cedera ini yang paling sering terjadi pada berbagai cabang olahraga.” Giam & Teh (1993: 92) berpendapat bahwa sprain adalah cedera pada sendi, dengan terjadinya robekan pada ligamentum, hal ini terjadi karena stress berlebihan yang mendadak atau penggunaan berlebihan yang berulang-ulang dari sendi.
    
 Cedera Sprain dapat di bagi 3 tingkatan yaitu ;

     a.  Sprain tingkat 1 : Ialah robekan dari beberapa ligament tetapi tidak menghilangkan dan menurunkan fungsi sendi tersebut.
Pasien bisa merawat sendiri selama proses rehabilitasi, atau setelah mendapatkan diagnosa dari dokter. Masa penyembuhan antara 2-6 minggu. Terjadi rasa sakit, pembengkakan kecil, sedikit perdarahan tetapi tidak terjadi leksitas abnormal.

    b. Sprain tingkat 2 : Adalah terjadi kerusakan ligamen yang cukup lebih besar tetapi tidak sampai terjadi putus total. Terjadi rupture pada ligament sehingga menimbulkan penurunan fungsi sendi. Untuk pemulihannya dengan bantuan fisioterapi waktu penyembuhan 2-6 mingguRasa sakit/nyeri,bengkak terjadi perdarahan yang lebih banyak.

    c. Sprain tingkat 3 : Adalah terjadi rupture komplit dari ligament sehingga terjadi pemisahan komplit ligament dari tulang. Untuk bisa pulih kembali diperlukan tindakan dan fisioterapi dan rata-rata memakan waktu 8-10 minggu. pada tingkatan ini ligamen pada lutut mengalami putus secara total dan lutut tidak dapat digerakkan.


Contoh gambar cedera sprain tingkat 2


2. Strain

      Strain merupakan cedera kerobekan pada struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon). Jenis cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi, otot belum siap.Strains sering terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha), hamstrings (otot paha bagian bawah), dan otot quadriceps. Cedera tertarik otot betis juga kerap terjadi pada para pemain bola. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan diri dari cedera macam ini. Kuncinya dalah selalu melakukan stretching setelah melakukan pemanasan, terutama pada bagian otot-otot yang rentan tersebut.

      Menurut Giam & Teh (1992: 93) “strain adalah kerusakan pada suatu bagian otot atau tendo karena penggunaan yang berlebihan ataupun stress yang berlebihan.” Berdasarkan berat ringannya cedera (Sadoso, 1995: 15), strain dibedakan menjadi 3 tingkatan, yaitu:

     a. Tingkat I : regangan serabut tendon dan otot, dengan minimal. Strain pada tingkat ini tidak ada robekan dan bersifat ringan. Misalnya strain pada otot hamstring yang mengganggu atlit sprint.  
   b. Tingkat II : regangan serabut tendon, dengan robekan sebagian, bersamaan dengan nyeri danbengkak sehingga mempengaruhi kekuatannya   
  c. Tingkat III : robekan serabut otot yang luas dengan nyeri, bengkak dan kemungkinan ada yang putus.

JENIS-JENIS CEDERA RINGAN MENURUT PARA AHLI


JENIS-JENIS CEDERA RINGAN MENURUT PARA AHLI

Jenis-jenis cedera




   A.     Cedera ringan
      1.       Luka
Luka merupakan hilang atau pun rusaknya sebagian dari jaringan tubuh. Dimana luka ini banyak faktor penyebabnya. Diantara penyebab dari luka iyalah akibat dari benda tajam atau tumpul, ledakan, zat kimia, sengatan listrik, atau pun gigitan hewan.
            Menurut Koiner dan Taylan, luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor, 1997). Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain(Kozier, 1995).

2.      Lecet
          
lecet merupakan putusnya jaringan kulit ketika bergesekan dengan permukaan yang kasar dan terjadi pemotongan pada lapisan kulit.contohnya terpelset saat berlari atau terjatuh yang mengaakibatkan terjadinya lecet.
3.      Lepuh
            
Lepuh merupakan kantong cairan yang terbentuk dikulit, biasanya disebabkan oleh gesekan yang berlebihan,terkena besi yang panas,terbakar, atau akibat paparan bahan kimia.
Jelly Gamt Gold-G untuk Impetigo adalah sutau infeksi kulit. Penyebab utamanya, kuman Staphylococcus aureus yang dapat menyerang anak semua usia, dan kelompok A streptococcoli yang menyerang anak usia 2-5 tahun. Kuman -kuman ini sangat mudah menular.

4.      Kontusio/memar
       
Memar/Kontusio adala luka yang tertutup, yang berarti bahwa kulit tidak rusak atau keluar darah. Kontusio/memar disebabkan oleh suatu benda tumpul pada kulit yang mengakibatkan kerusakan jaringan kulit. Ketika pembuluh darah di bawah kulit yang rusak, kolam darah di bawah kulit yang menyebabkan memar contohnya: terkena tinju seseorang,beradu kaki dengan kaki dan tekena benda tumpul lainnya.
          Menurut Morgan, 1993: 63..Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit.Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya.
Memar merupakan suatu perdarahan daerah dibawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler dan vena, yang disebabakan kekerasan benada tumpul. Luka memar kadangkala memberikan petunjuk tentang bentuk benda penyebabnya, misalnya jejas ban yang sebenarnya adalah perdarahan tepi. (Budiyanto A., 1997)

5.      Hematoma/lembab

        
hematoma merupakan koleksi lokal darah di luar pembuluh darah, biasanya dalam bentuk cair di dalam jaringan.Hematoma kadang-kadang membentuk suatu massa atau benjolan yang dapat dirasakan.contohnya yaitu kuku kita yang kita pukul dengan benda tumpul maka darah akan mengumpal dikuku.
       Menurut Benjamin Wedro hematoma adalah kumpulan darah diluar pembuluh darah. Hal ini terjadi karena dinding dari dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, telah rusak dan darah telah bocor ke dalam jaringan di mana itu bukan milik. Hematoma mungkin kecil, dengan hanya sebuah titik darah atau ia dapat menjadi besar dan menyebabkan pembengkakan yang signifikan.

6.      Kram

    

Kram merupakan menegangnya otot disuatu bagian tubuh, yang muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri tubuh yang sering menagalami kram biasanya didaerah bagian betis,tangan,leher dan daerah lainya. Kram bisa sembuh dengan sendirinya selama beberapa detik, menit, dan jam.
Menurut Iskandar Junaidi (2011: 127) kram atau kejang otot dapat terjadi karena keletihan, dapat pula karena dingin atau karena panas.